HIDUP DAN KERJA
Sebuah Pelajaran Tentang Kesuksesan
Oleh : Drs. Ahamad Yani
“ Hai orang-orang beriman, apabila diseru
untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah
dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika
kamu Mengetahui.” [Q.S. 62:9]
“Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung. .” [Q.S. 62:10]
Maksud ayat 9 diatas apabila imam Telah naik mimbar dan muazzin Telah azan
di hari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin
itu dan meninggalakan semua pekerjaannya. Ayat ke 10 diperintahkan untuk
bertebaran dimuka bumi apabila telah menyelesaikan Sholat.
Ayat 9 dan 10 berbicara tentang hidup dan kerja
serta memperoleh Kesuksessan, bagaimanakah pandangan Islam tentang hidup dan
kerja dan bagaimanakah Realisasi kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari ?
Untuk membahas masalah diatas maka penulis awali
dengan pembahasan Pandangan Islam tentang hidup dan kerja kemudian dibahas
tentang realisasi hidup dan kerja dan diahiri dengan kesimpulan.
A. Pandangan Islam tentang Hidup Dan Kerja
a. Hidup dan kehidupan adalah milik Allah. Allah yang menghidupkan, member rizki
dan mematikan semua
makhluknya termasuk kita.
b. Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepadanya. Shalat, hidup dan mati
b. Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepadanya. Shalat, hidup dan mati
kita hanya untuk Allah dan
harus dilakukan dengan semangat etis, berterima kasih
kepada
Allah dan sesama.
c. Beribadah kepada Allah harus dilakukan dengan yang terbaik. Karena Allah, hanya
c. Beribadah kepada Allah harus dilakukan dengan yang terbaik. Karena Allah, hanya
akan menerima yang
terbaik.
d. Hidup dan etos kerja bagaikan sisi mata uang. Kerja akan bernilai ibadah apabila
d. Hidup dan etos kerja bagaikan sisi mata uang. Kerja akan bernilai ibadah apabila
diniatkan dalam rangka memperoleh ridha Allah.
e. Bekerja merupakan nikmat dan anugrah dari Allah.
e. Bekerja merupakan nikmat dan anugrah dari Allah.
B.
Realisasi Hidup dan Kerja
Seorang inspirator dan pengusaha “sukses”. beliau menceritakan mengenai perjuangan bisnisnya di hadapan ribuan orang. Dari motivasi pribadi
yang begitu menggugah itu, dipaparkan 5 hal penting yang diperlukan oleh
seseorang yang ingin sukses dalam bisnisnya.
Pandangan-pandangan
beliau dalam menjelaskan “kesuksesan” secara umum.. Berikut 4
bekal antara Lain ;
1.
Bekal Pertama:
Keyakinan
Dengan penuh keyakinan, beliau memaparkan pentingnya keyakinan untuk sukses. Karena akidahnya sebagai seorang muslim benar-benar yakin atas apa yang dijanjikan Alloh dalam sebuah hadist qudsi, bahwa “Allah itu menurut prasangka hambanya’. Ketika hambanya yakin bahwa dia dapat sukses atas izin Alloh, tanpa ada keraguan sedikitpun, maka insya Alloh ia akan mencapai kesuksesan itu.
Bekal ini merupakan
bekal dasar yang sangat fundamental. Logikanya kalau manusia itu tidak yakin bahwa ia akan
sukses, gimana Alloh mau memberikan kesuksesan padanya? Sedikit/secuai saja
keraguan akan hal ini sudah dapat menjadi pertanda besar “kegagalan” akan ditemuinya.
2. Bekal Kedua:
Kesuksesan itu Tidak Ditunggu
Dalam orasi motivasinya, beliau mengutip kalam ilahi yang agung dalam qur’an surat Al-Jum’ah ayat 10. “Faidza qudiyatissholatu FANTASYIRU FIL ARDHI wabtaghu minfadlillah…”. Dalam ayat yang turun 1400 tahun lebih yang lalu ini, kata-kata FANTASYIRU FIL ARDHI = “bertebaranlah di muka bumi”, mengandung arti bahwa kesuksesan itu tidak ditunggu, mau tidak mau harus dikejar, dicari dan diikhtiarkan. Konsepnya, berikhtiar sekuat-kuatnya atas proses lalu bertawakkal atas hasilnya. di tengah-tengah ayat itu ada kata2: minqoblillah..dst… Ini berarti bahwa perjuangan dalam menggapai kesuksesan haruslah didasarkan pula pada ketaatan kepda Alloh, jangan salahkan siapa-siapa kalau usaha Anda gagal, banyak masalah dan Tidak berhasil, Ini mungkin saja akibat Anda terlalu fokus dengan usaha Anda namun mengabaikan ketaatan kepada Alloh. Fokus meeting atau rapat namun telat sholat dan tidak sholat jama’ah pula. Karena sibuk usaha, malah tilawah qur’an rutin ditinggalin, berhenti qiyammullail dan sebagainya. Sehingga andaipun “sukses” tidak akan menjadi ketenangan dalam hidup karena ga berkah.
3. Bekal Ketiga:
Tim yang Mendukung
Beliau menyampaikan mengenai tim sukses yang mendukung keberhasilan
bisnisnya. Tim terbaik yang dimiliki oleh pembicara tersebut adalah
keluarganya, istrinya dan sepeda motor shogun butut yang menjadi wahana
bisnisnya. beliau menjelaskan bahwa usaha apapun yang dilakukannya dalam mencari
rezeki lewat berbisnis salah satu tujuannya adalah membahagiakan keluarga,
orang tua dan sebagainya. Samakan visi dengan istri, ajak duduk bareng dan
bulatkan tekad berjuang bersama.
Kesimpulan penulis dari penjelasan beliau tersebut, dapatlah
dikatakan bahwa dalam menggapai kesuksesan, dalam hal apapun itu tim harus
memiliki visi yang jelas, disepakati dan dihayati bersama dan dijalankan dengan
kesungguhan bersama pula. Setiap anggota tim tentu memiliki fungsi dan perannya
masing-masing. Memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Kalau boleh mengadopsi
akata-kata Pak Dr. Asep Zaenal Aushop dalam khutbah nikah Kang Tony di Cimahi
kemarin, bahwa “tim” itu klop-klopan, saling melengkapi dan bekerja sama. Kalau
istilah Ustadz Anis Matta, Lc dikatakan bahwa “tim” yang baik itu bukanlah tim
unggul, tapi tim yang memiliki bingkai kepribadian yang tepat/cocok. Mungkin
ibarat baut dengan murnya. Harus pas.
Jadi terkait dengan
kesuksesan, ternyata peran tim sangat signifikan. Oleh sebab itu, tidak boleh
sembarangan dalam memilih dan mengelola sumberdaya tim ini. Wallahu’alam.
4. Bekal Keempat:
Ridho Orangtua
Keridho’an orangtua amatlah penting, khususnya ibu. Dalam sebuah hadist dinyatakan bahwa Rasulullah menyebut bakti kepada ibu 3 kali baru bakti kepada Bapak. Dan dalam sebuah perkataan ulama/ sahabat (bukan hadist) dikatakan bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu. Wallahu’alam.
Pastinya,
ridho orang tua ini begitu penting. Karena ridho Alloh tergantung dengn
ridhonya orangtua. kalau oang tua ga ridho, niscaya sang anak ga akan dapet
ridho Alloh. Meskipun dalam pandangan orang anak itu “sukses” karena memiliki
penghasilan yang besar dan sebagainya, maka sungguh hatinya belum tentu tenteram.
Atau jangan-jangan kesuksesan yang dikatakan orang itu hanyalah istidraj dari
Alloh yang akan menyengsarakannya di akhirat.
Peran orangtua amat penting. oleh
karena itu, bagi siapapun yang saat ini merasakan bahwa telah durhaka kepada orang
tuanya, terlebih pernah menyakiti hati orang tuanya, agar segera meminta maaf
dengan sungguh sungguh dan tunaikan birrul walidain sebaik-baiknya.
Bentuk birrul walidain (bakti pada orang tua)
bagi yang orang tuanya masih ada dapat dengan membahagiakannya, menuruti
perintahnya selama tidak bertentangan dengan perintah Alloh dan rasul-Nya,
mendo’akan dan memohon ampunan atasnya dan berupaya menjadi anak sholeh/
sholehah agar menjadi bekal amal jariyah bagi orang tuanya kelak.
bentuk
“birrul walidain” bagi yang orang tuanya
sudah wafat dapat dengan berupaya menjadi anak yang sholeh, mendo’akannya agar
Alloh mengampuninya, sampai ke berbuat baik kepada sahabat-sahabat baik
orangtua yang ditinggalkannya sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab hadist
Riyadushsholihin.
C.
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan antara lain
:
1. Surat Al-Jum’ah ayat 9 dan ayat 10 berbicara tentang Hidup dan kerja dalam bingkai ibadah pada Allah
SWT.
2. Hidup dan etos kerja bagaikan sisi mata uang.
Kerja akan bernilai ibadah apabila
diniatkan
dalam rangka memperoleh ridha Allah.
3. FANTASYIRU FIL ARDHI = “bertebaranlah di muka bumi”, mengandung arti bahwa
kesuksesan itu tidak ditunggu, mau tidak mau harus dikejar, dicari dan
diikhtiarkan. Konsepnya, berikhtiar sekuat-kuatnya atas proses lalu bertawakkal
atas hasilnya, di tengah-tengah ayat itu ada kata: “ minqoblillah..dst…” Ini berarti bahwa perjuangan dalam menggapai
kesuksesan haruslah didasarkan pula pada ketaatan kepda Alloh.
4. Ada 4 kiat
bekal mencapapai kesuksesan menurut pengalaman antara lain : keyakinan, Kesuksesan tidak di tunggu (Ihtiar dengan Sungguh-Sungguh), Tim
yang mendukung, dan Ridlo Orang Tua.
Demikian Uraian tentang kesuksesan, semoga
terinspirasi dan dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka :
1.
Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya
2.
, Tafsir Al-Qur’an
3.
Hamka, Tasawwuf Modern
5.
https://eekkoo.wordpress.com/
Semarapura, Agustus 2015
______________________
Materi disampaikan dalam kegiatan Bimbingan atau Penyuluhan (BP) kepada Kelompok Cendikia diwilayah kecamatan Klungkung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar