Rabu, 02 Maret 2016

HIDUP DAN KERJA :Sebuah Pelajaran Tentang Kesuksesan




HIDUP  DAN KERJA
Sebuah Pelajaran Tentang Kesuksesan

Oleh : Drs. Ahamad Yani


 “ Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.” [Q.S. 62:9]

“Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. .”  [Q.S. 62:10]

Maksud ayat 9 diatas apabila  imam Telah naik mimbar dan muazzin Telah azan di hari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya. Ayat ke 10 diperintahkan untuk bertebaran dimuka bumi apabila telah menyelesaikan Sholat.
Ayat 9 dan 10 berbicara tentang hidup dan kerja serta memperoleh Kesuksessan, bagaimanakah pandangan Islam tentang hidup dan kerja dan bagaimanakah Realisasi kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari ?
Untuk membahas masalah diatas maka penulis awali dengan pembahasan Pandangan Islam tentang hidup dan kerja kemudian dibahas tentang realisasi hidup dan kerja dan diahiri dengan kesimpulan. 

A.    Pandangan Islam tentang Hidup Dan Kerja

a. Hidup dan kehidupan adalah milik Allah. Allah yang menghidupkan, member rizki
    dan mematikan semua makhluknya termasuk kita.
b. Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepadanya. Shalat, hidup dan mati
     kita hanya untuk Allah dan harus dilakukan dengan semangat etis, berterima kasih
    kepada Allah dan sesama.
c. Beribadah kepada Allah harus dilakukan dengan yang terbaik. Karena Allah, hanya
    akan menerima yang terbaik.
d. Hidup dan etos kerja bagaikan sisi mata uang. Kerja akan bernilai ibadah apabila
    diniatkan dalam rangka memperoleh ridha Allah.
e. Bekerja merupakan n
ikmat dan anugrah dari Allah.



B.     Realisasi Hidup dan Kerja

       Seorang inspirator dan pengusaha   “sukses. beliau menceritakan mengenai perjuangan bisnisnya  di hadapan ribuan orang. Dari motivasi pribadi yang begitu menggugah itu, dipaparkan 5 hal penting yang diperlukan oleh seseorang yang ingin sukses dalam bisnisnya.

           Pandangan-pandangan beliau dalam menjelaskan “kesuksesan” secara umum.. Berikut 4  bekal antara Lain ;

1.      Bekal Pertama: Keyakinan

Dengan penuh keyakinan, beliau memaparkan pentingnya keyakinan untuk sukses. Karena akidahnya sebagai seorang muslim benar-benar yakin atas apa yang dijanjikan Alloh dalam sebuah hadist qudsi, bahwa “Allah itu menurut prasangka hambanya’. Ketika hambanya yakin bahwa dia dapat sukses atas izin Alloh, tanpa ada keraguan sedikitpun, maka insya Alloh ia akan mencapai kesuksesan itu.


           Bekal ini merupakan bekal dasar yang sangat fundamental. Logikanya kalau manusia   itu tidak  yakin bahwa ia akan sukses, gimana Alloh mau memberikan kesuksesan padanya?  Sedikit/secuai saja keraguan akan hal ini sudah dapat menjadi pertanda besar “kegagalan”  akan ditemuinya.

        2. Bekal Kedua: Kesuksesan itu Tidak Ditunggu

Dalam orasi motivasinya, beliau mengutip kalam ilahi yang agung dalam qur’an surat Al-Jum’ah ayat 10. “Faidza qudiyatissholatu FANTASYIRU FIL ARDHI wabtaghu minfadlillah…”. Dalam ayat yang turun 1400 tahun lebih yang lalu ini, kata-kata FANTASYIRU FIL ARDHI = “bertebaranlah di muka bumi”, mengandung arti bahwa kesuksesan itu tidak ditunggu, mau tidak mau harus dikejar, dicari dan diikhtiarkan. Konsepnya, berikhtiar sekuat-kuatnya atas proses lalu bertawakkal atas hasilnya. di tengah-tengah ayat itu ada kata2: minqoblillah..dst… Ini berarti bahwa perjuangan dalam menggapai kesuksesan haruslah didasarkan pula pada ketaatan kepda Alloh,  jangan salahkan siapa-siapa kalau usaha Anda  gagal, banyak masalah dan Tidak berhasil, Ini mungkin saja akibat Anda terlalu fokus dengan usaha Anda namun mengabaikan ketaatan kepada Alloh. Fokus meeting
 atau rapat namun telat sholat dan tidak  sholat jama’ah pula. Karena sibuk usaha, malah tilawah qur’an rutin ditinggalin, berhenti qiyammullail dan sebagainya. Sehingga andaipun “sukses” tidak akan menjadi ketenangan dalam hidup karena ga berkah.

       3. Bekal Ketiga: Tim yang Mendukung

            Beliau menyampaikan mengenai tim sukses yang mendukung keberhasilan bisnisnya. Tim terbaik yang dimiliki oleh pembicara tersebut adalah keluarganya, istrinya dan sepeda motor shogun butut yang menjadi wahana bisnisnya. beliau menjelaskan bahwa usaha apapun yang dilakukannya dalam mencari rezeki lewat berbisnis salah satu tujuannya adalah membahagiakan keluarga, orang tua dan sebagainya. Samakan visi dengan istri, ajak duduk bareng dan bulatkan tekad berjuang bersama.
            Kesimpulan penulis  dari penjelasan beliau tersebut, dapatlah dikatakan bahwa dalam menggapai kesuksesan, dalam hal apapun itu tim harus memiliki visi yang jelas, disepakati dan dihayati bersama dan dijalankan dengan kesungguhan bersama pula. Setiap anggota tim tentu memiliki fungsi dan perannya masing-masing. Memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Kalau boleh mengadopsi akata-kata Pak Dr. Asep Zaenal Aushop dalam khutbah nikah Kang Tony di Cimahi kemarin, bahwa “tim” itu klop-klopan, saling melengkapi dan bekerja sama. Kalau istilah Ustadz Anis Matta, Lc dikatakan bahwa “tim” yang baik itu bukanlah tim unggul, tapi tim yang memiliki bingkai kepribadian yang tepat/cocok. Mungkin ibarat baut dengan murnya. Harus pas.
           Jadi terkait dengan kesuksesan, ternyata peran tim sangat signifikan. Oleh sebab itu, tidak boleh sembarangan dalam memilih dan mengelola sumberdaya tim ini. Wallahu’alam.


        4. Bekal Keempat: Ridho Orangtua

Keridho’an orangtua amatlah penting, khususnya ibu. Dalam sebuah hadist dinyatakan bahwa Rasulullah menyebut bakti kepada ibu 3 kali baru bakti kepada Bapak. Dan dalam sebuah perkataan ulama/ sahabat (bukan hadist) dikatakan bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu. Wallahu’alam.
            Pastinya, ridho orang tua ini begitu penting. Karena ridho Alloh tergantung dengn ridhonya orangtua. kalau oang tua ga ridho, niscaya sang anak ga akan dapet ridho Alloh. Meskipun dalam pandangan orang anak itu “sukses” karena memiliki penghasilan yang besar dan sebagainya, maka sungguh hatinya belum tentu tenteram. Atau jangan-jangan kesuksesan yang dikatakan orang itu hanyalah istidraj dari Alloh yang akan menyengsarakannya di akhirat.
            Peran orangtua amat penting. oleh karena itu, bagi siapapun yang saat ini merasakan bahwa telah durhaka kepada orang tuanya, terlebih pernah menyakiti hati orang tuanya, agar segera meminta maaf dengan sungguh sungguh dan tunaikan birrul walidain sebaik-baiknya.
            Bentuk birrul walidain (bakti pada orang tua) bagi yang orang tuanya masih ada dapat dengan membahagiakannya, menuruti perintahnya selama tidak bertentangan dengan perintah Alloh dan rasul-Nya, mendo’akan dan memohon ampunan atasnya dan berupaya menjadi anak sholeh/ sholehah agar menjadi bekal amal jariyah bagi orang tuanya kelak.
            bentuk “birrul walidain”  bagi yang orang tuanya sudah wafat dapat dengan berupaya menjadi anak yang sholeh, mendo’akannya agar Alloh mengampuninya, sampai ke berbuat baik kepada sahabat-sahabat baik orangtua yang ditinggalkannya sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab hadist Riyadushsholihin.


C.    Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan antara lain :

1.      Surat Al-Jum’ah ayat  9 dan ayat 10 berbicara tentang Hidup  dan kerja dalam bingkai ibadah pada Allah SWT.

2.      Hidup dan etos kerja bagaikan sisi mata uang. Kerja akan bernilai ibadah apabila
diniatkan dalam rangka memperoleh ridha Allah.

3.      FANTASYIRU FIL ARDHI = “bertebaranlah di muka bumi”, mengandung arti bahwa kesuksesan itu tidak ditunggu, mau tidak mau harus dikejar, dicari dan diikhtiarkan. Konsepnya, berikhtiar sekuat-kuatnya atas proses lalu bertawakkal atas hasilnya, di tengah-tengah ayat itu ada kata: “ minqoblillah..dst…”  Ini berarti bahwa perjuangan dalam menggapai kesuksesan haruslah didasarkan pula pada ketaatan kepda Alloh.

4.      Ada 4 kiat  bekal mencapapai kesuksesan menurut pengalaman antara lain :  keyakinan, Kesuksesan tidak di tunggu (Ihtiar dengan Sungguh-Sungguh), Tim yang mendukung, dan Ridlo Orang Tua.

Demikian Uraian tentang kesuksesan, semoga terinspirasi dan dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka :
1.      Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya
2.                      , Tafsir Al-Qur’an
3.      Hamka, Tasawwuf Modern
5.      https://eekkoo.wordpress.com/

                                                                                           Semarapura,         Agustus  2015





______________________

Materi disampaikan dalam kegiatan Bimbingan atau Penyuluhan (BP) kepada Kelompok  Cendikia diwilayah kecamatan Klungkung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar