" KALIMAT THOYYIBAH "
ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﻭَ ﻻَ ﺍِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻛْﺒَﺮُ
Subhanallah, Walhamdulillah, Wala ilaha illallah, Wallahuakbar
Oleh : Drs. Ahmad Yani
PENGERTIAN
Kalimat Thayyibah secara bahasa adalah perkataan yang baik.
Dalam Islam, Kalimat thayyibah adalah setiap ucapan yang mengandung kebenaran dan kebajikan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Serta mengandung aneka perbuatan ma'ruf dan pencegahan dari perbuatan munkar (Tafsir Depag V/182-183 dan Tafsir Wa Bayan Al-Qur'an oleh Dr. M. Hasan Al-Hamsy hal.258 ).
Kalimat thayyibah ialah kata-kata yang mengandung arti mengagungkan Allah
dan merupakan ungkapan dzikir (mengingat Allah dengan menyebut asma-Nya). Kalimat thoyyibah juga merupakan kalimat tauhid, yaitu ucapan yang menandakan keimanan, menuntun kepada kebajikan dan menghindari kemungkaranKalimat (QS Ibrahim 24-25).
Seseorang yang terbiasa mengucap kalimat thayyibah dalam kondisi apapun baik senang ataupun susah akan disayang Allah.
Kalimat thayyibah itu di antaranya bacaan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir.
PEMBAHASAN
1. TASBIH سُبْحاَنَ اللهِ
Yang artinya: Maha Suci Allah. Bacaan tasbih digunakan untuk:
a. Mengakui kesucian Allah SWT yang terbebas dari segala hal yang dipersekutukan oleh kaum kafir. Penggunaan untuk hal ini yang paling banyak dipakai dalam Al-Qur’an berdasar beberapa ayat yang cukup banyak jumlahnya, diantaranya:
- QS. Ath-Thu ayat 52: Ataukah mereka mempunyai Tuhan selain Allah. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
- QS.Yusuf: 108: Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".
- QS. Al-Anbiya’ ayat 22: Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.
b. Sebagai pengingkaran terhadap sifat-sifat buruk yang dituduhkan oleh orang-orang kafir. Ini berdasarkan Firman Allah SWT:
- QS. Maryam ayat 35: Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia.
- QS. An-Nah ayat 57: Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu anak-anak laki-laki).
- QS. Mukminun ayat 91: Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,
c. Menyatakan kekaguman terhadap ciptaan Allah SWT dan terhadap apa yang ditetapkan Allah SWT.
- QS. Ali Imron aya 91: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
- QS. Zukhruf ayat 13: Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: "Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,
- QS. Isro’ ayat 1: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
d. Menyatakan rasa syukur dengan mengagungkan asma Allah SWT.
- QS. Ar-Ruum ayat 17: Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh,
- QS. Yasin ayat 36: Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
2. HAMDALAH / TAHMID اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعاَلَمِينَ
Yang artinya: Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam. Bacaan hamdalah atau tahmid diucapkan setiap mengakhiri suatu perbuatan atau setiap mendapatkan anugerah dari Allah SWT.
Keutamaan bacaan hamdalah adalah:
a. Meyakinkan diri bahwa segala sesuatu terjadi karena pertolongan Allah SWT.
b. Jika sesuatu yang terjadi itu kurang baik namun tetap disyukuri, maka akan tetap terasa nikmat, dibandingkan jika sesuatu yang terjadi itu lebih buruk lagi.
c. Jika sesuatu yang terjadi itu lebih baik dan juga disyukuri, maka kenikmatan yang dirasakan akan berlipat ganda.
Allah Swt. berfirman, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim (14) : 7).
3. TAHLIL لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ
Yang artinya: Tiada Tuhan selain Allah.
Bacaan tahlil ini dimaksudkan untuk mengakui keesaan Allah SWT, sebagai penafian terhadap ilah-ilah yang lain, dan penegasan bahwa hanya Allah SWT satu-satunya Dzat yang berhak untuk diibadahi. Sungguh, Allah Ta’ala adalah Dzat yang sama sekali tidak membutuhkan siapa pun. Dia Maha Kuasa. Tiada Tuhan selain Allah Ta’ala.
Rasulullah SAW bersabda: “Seutama-utama dzikir ialah laa ilaaha illallaah, dan seutama-utama doa adalah alhamdulillâh.” (HR. Ibnu Majah).
Kalimat tahlil ini mempunyai makna dan konsekuensi yang sangat luas. Perlu pembahasan khusus untuk itu. Yang penting untuk diperhatikan adalah cara pengucapannya. Banyak kaum muslim yang membaca tahlil dengan hitungan sekian, atau sekian. Tapi melafadzkannya dengan cepat dan tidak jelas. Ini sangat disayangkan karena akan melenceng dari arti yang sebenarnya. Ada pula yang mengucapkannya tidak lengkap misalnya Laa ilaah saja, atau dipelesetkan jadi ceilah, Astaghfirullaah, itu artinya tidak ada Tuhan. Jadi ucapkan dengan pelan, jelas, lengkap, diresapi dan dihayati.
4. ALLAAHU AKBAR الله اکبر
Yang artinya: Allah Maha Besar. Kalimat ini mengandung arti ungkapan penetapan akan keagungan atau kebesaran Allah Ta’ala dan tidak ada yang melebihi kebesaran-Nya. Kalimat ini diucapkan tatkala kagum akan sesuatu dan untuk mengakui kekuasaan Allah SWT yang tanpa batas, tidak ada yang mampu mengalahkan-Nya. Merasa diri kecil, tidak ada apa-apanya, tidak punya kuasa apapun dibandingkan kebesaran Allah SWT.
SIMPULAN
Secara bahasa Kalimat Thayyibah adalah perkataan yang baik sedangkan menurut Istilah kata-kata yang mengandung arti mengagungkan Allah
dan merupakan ungkapan dzikir (mengingat Allah dengan menyebut asma-Nya). Kalimat thoyyibah juga merupakan kalimat tauhid, yaitu ucapan yang menandakan keimanan, menuntun kepada kebajikan dan menghindari kemungkaranKalimat
Kalimat Thoyyibah ini digambarkan oleh Allah SWT seperti Pohon yg baik sebagaimana dalam Qs.Ibrahim 24-25 :
أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا كَلِمَةٗ طَيِّبَةٗ كَشَجَرَةٖ طَيِّبَةٍ أَصۡلُهَا ثَابِتٞ وَفَرۡعُهَا فِي ٱلسَّمَآءِ ٢٤ تُؤۡتِيٓ أُكُلَهَا كُلَّ حِينِۢ بِإِذۡنِ رَبِّهَاۗ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ ٢٥
Ayat 24. "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit "
ayat 25. "pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat " (Qs.Ibrahim 24-25 )
Semoga bermanfaat.
Selasa, 18.07.2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar