Oleh : Drs. Ahmad Yani
Pendahuluan
Hidup dizaman modern ini sangat menggelikan,betapa tidak hidup selalu dibayang-bayangi oleh reklame atau iklan,hampir semua tingkah laku kita tidak peduli anak-anak atau orang dewasa didalam kehidupan ini mengacu pafa iklan,mau beli pakaian,mau beli makanan,mau beli kendaraan mau beli apa saja kita selalu mengacu pada iklan,sehingga hidup kita menjadi tidak realistis,karena kita membeli sesuatu bukan didasarkan pada kebutuhan,tapi karena ingin gaya,ingin mengikuti mode sesuai dengan apa yang diiklankan.
Sungguh ironi,iklan telah memacu syahwat kita untuk membeli walaupun sebenarnya kita tidak membutuhkan.
Kehidupan moderen telah mencampakkan harkat dan martabat serta jati diri kita sebagai manusia,kita sudah tidak lagi menjadi diri kita karena kita telah larut didalam hiruk pikuk iklan.masih bisakah kita menjaga jatidiri kita?
Fenomena Kanjeng Dimas Pribadi merupakan gambaran bagi kita betapa tidak semangat tidak bekerja, Instan dalam mendapatkan tetapi menghasilkan harta yang berlimpah , hidup berkecupan , bermartabat dan mati masuk syurga adalah gambaran masyarakat kekinian, karenanya peluang ini dipergunakan dengan baik disertai iming-iming sehingga mudah percaya, mudah terperdaya walau sekarang ini dizaman serba canggih.
Hidup Tidak realistis
Gambaran diatas menunjukkan Itulah hidup yang tidak Realistis (Berdasarkan Keinginan bukan Kebutuhan, Kemampuan tidak sebanding dengan keinginan), Jauh dari Jati diri kita
Realistis dalam Hidup
Bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja ihlas adalah sangat realistis, oleh sebab itu bekerja dimata Allah SWT (Tuhan Yang maha Esa) adalah ibadah. (AT-Taubah ayat 105)
وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿١٠٥﴾
" Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan.(AT-Taubah ayat 105)
Perintah bekerja sejatinya adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri, hidup sederhana (Penghasilan dan pengeluaran Seimbang) adalah realistis, namun syahwat berupa keinginan melampau kemampuan sehingga menghalalkan segala cara demi ambisi keinginan yang tiada terbatas. Maka bekerja dalam istilah Al-Qur’an “ Amalun Sholeh “ Menjamin Kebahagian : (QS. An-Nahl ayat 97)
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ ﴿٩٧
,"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan kami beri balasan , mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan."
[839] Ditekankan dalam ayat Ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.
Back To Jati Diri
Maka Jati diri itu berpulang pada apa yang Allah SWT (Tuhan yang Maha Esa) Tuntun, bimbing lewat ajaran Agama untuk kedamain, keselamatan hidup baik didunia ini maupun dikehidupan mendatang’(Ahirat)
“Syukur” merupakan kata kunci dalam pengendalian keinginan, dengan :
- selalu Melihat Kebawah ( peruntungnnya dibawah kita) adalah aplikasisinya,
- Mencukupkan apa yang Allah SWT beri adalah menetralkan keinginan, maka ketika kita kembali dengn ajaran Tuhan (Allah SWT) berarti kembali ke basic, kembali kefithrah, kembali kepada naluri yang diberkahi oleh Allah SWT.
Hidup dizaman moderen ini akan selamat, ketika berkehidupan Yang Realistis (berdasarkan Kebutuhan dan Kemampuan bukan keinginan) sehingga hati menjadi Tenteram, tenang dalam berfikir, sejahtera dalam berkehidupan disertai menjalankan Petunjuk dan ingat pada Ilahi.,
Sabda Rasul yang patut kita renungkan :
“Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah ditanya, Pekerjaan apakah yang paling baik? Beliau menjaawab, Pekerjaan terbaik adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua perjualbelian yang dianggap baik,” (HR Ahmad dan Baihaqi).
Simpulan
- hidup yang tidak Realistis Berdasarkan Keinginan bukan Kebutuhan, Kemampuan tidak sebanding dengan keinginan yang tiada batas (Unlimited), Jauh dari Jati diri kita
- Hidup dizaman moderen ini akan selamat, ketika berkehidupan Yang Realistis dengan berdasar Kebutuhan dan Kemampuan bukan keinginan, bekerja, bersyukur sehingga hati menjadi Tenteram, tenang dalam berfikir, sejahtera dalam berkehidupan disertai menjalankan Petunjuk dan ingat pada Ilahi
“ Pekerjaan terbaik adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua perjualbelian yang dianggap baik,”
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar