Minggu, 29 April 2018
Rabu, 25 April 2018
ALLAH MAHA MENGETAHUI SEGALA ISI HATI MANUSIA
Tafsir
Tematik
ALLAH
MAHA MENGETAHUI SELURUH
ISI HATI MANUSIA
Tafsir dan Asbabun Nuzul
Al-Qur’an Surat Hud Ayat 5
pus
Drs. Ahmad Yani
Pendahuluan
Manusia
mencoba menutupi dada untuk menyembunyikan apa yang terdetik di hati mereka.
Mereka berusaha keras menyembunyikannya dan menyangka bahwa Allah tidak
mengetahui apa yang terlintas dalam benak mereka. Ketahuilah, kalaupun mereka
beranjak ke tempat tidur dengan berselimut di gelap malam sambil menutup-nutupi
apa yang ada di dalam hati, Allah Maha Mengetahui semua yang mereka lakukan,
baik yang dirahasiakan maupun yang terang-terangan. Allah Mahatahu apa yang
terdetik di dalam hati dan apa yang sengaja disembunyikan.sebagaimana informasi
Allah SWT dalam Qur’an Surat Hud ayat 5, sebelum membahas ayat diatas maka kita
ketahui dulu apa pengertian Sembunyi dan Isi Hati .
Pengertian :
Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan kata Sembunyi beserta
turunanya dan Hati Sebagai berikut :
A. Pengertian Sembunyi
sembunyi/sem·bu·nyi/ v bersembunyi: main
--;
-- tuma, ki menutup-nutupi perbuatan jahat
yang sudah diketahui orang;-- tuma kepala tersuruk, ekor kelihatan, pb
menutup-nutupi perbuatan jahat yang sudah diketahui orang;
sembunyi-sembunyi/sem·bu·nyi-sem·bu·nyi/ adv
(dengan) diam-diam; tidak terang-terangan;- puyuh, pb
1 menutupi perbuatan jahat yang telah diketahui orang;
2 sengaja tidak mau tahu akan perkara (bahaya dan sebagainya)
yang sungguh (akan) terjadi;
bersembunyi-sembunyi/ber·sem·bu·nyi-sem·bu·nyi/ a
tidak berterang-terangan; dengan diam-diam;
sembunyi-sembunyian/sem·bu·nyi-sem·bu·nyi·an/ v
bermain cari-carian; bermain petak umpet;
bersembunyi/ber·sem·bu·nyi/ v
berlindung atau melindungkan diri supaya tidak terlihat: adiknya dicari-cari
ke sana kemari, akhirnya ketemu sedang - di belakang pintu;
bersembunyi-sembunyian/ber·sem·bu·nyi-sem·bu·nyi·an/ v
sembunyi-sembunyian;
menyembunyikan/me·nyem·bu·nyi·kan/ v
1 menyimpan (menutup dan sebagainya) supaya jangan (tidak)
terlihat: setelah peristiwa itu, ia selalu - diri;
2sengaja tidak memperlihatkan (memberitahukan dan sebagainya);
merahasiakan: mengapa Ibu selalu - berita dari kampung?;- muka ki
menutup rasa malu;
tersembunyi/ter·sem·bu·nyi/ v
dirahasiakan; terselip (di dalamnya dan sebagainya);
persembunyian/per·sem·bu·nyi·an/ n
tempat bersembunyi: dengan rasa waswas mereka keluar dari lubang-lubang
-nya;
penyembunyian/pe·nyem·bu·nyi·an/ n
1 proses, cara, perbuatan menyembunyikan;
2 tempat menyembunyikan
B. Pengertian Isi Hati
Pengertian Hati Menurut KBBI
1 Anat organ badan yg berwarna kemerah-merahan di bagian
kanan atas rongga perut, gunanya untuk mengambil sari-sari makanan di dl darah
dan menghasilkan empedu;
2 daging dr hati sbg bahan makanan (terutama hati dr binatang
sembelihan):
3 jantung:
4 sesuatu yg ada di dl tubuh manusia yg dianggap sbg tempat
segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dsb): segala
sesuatunya disimpan di dl --; membaca dalam -- , membaca dalam batin (tidak
dilisankan); berbicara dr -- ke -- , dng jujur dan terbuka;
5 apa yg terasa dalam batin: sedih -- ku memikirkan nasib
kawanku itu;
6 sifat (tabiat) batin manusia: orang itu baik -- nya;
7 bagian yg di dalam sekali (tt buah, batang, tumbuhan, dsb):
Hati kecil perasaan hati sebenarnya; adapun Hati nurani adalah
:
a. hati yg telah mendapat cahaya Tuhan;
b. Perasaan hati yg murni dan yg sedalam-dalamnya;
Hati sanubari
perasaan batin;; Hati tawajuh hati yg telah diarahkan benar-benar
kpd Tuhan; Hati terbuka : 1 senang hati; 2 lurus hati; ber·ha·ti
v menaruh hati; menaruh belas kasihan (sayang dsb); Berhati batu
tidak berperasaan; tidak menaruh belas kasihan; Berhati berjantung
berperasaan yg halus; Hati berlian sangat baik hati; ~ bimbang
berada dl keadaan gelisah; ~ binatang tidak berperikemanusiaan; ~
busuk mempunyai sikap batin yg tidak baik, spt pendendam, pemfitnah; ~emas
berhati berlian; ~ keras berpendirian teguh; ~ mutu putus
harapan; putus asa; ~ pilu bersedih hati; ~ putih mempunyai niat
yg tulus ikhlas; ~ rendah mempunyai tabiat yg baik, pemurah dsb; ~sali
mempunyai hati yg teguh (kuat, lurus); ~ tungau penakut; ~ walang
khawatir; se·ha·ti n bersatu hati; seia sekata
Sedangkan
Arti Kata isi hati menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
adalah: apa yg terkandung di dl hati; apa yang terasakan atau terpikirkan
Teks Al-Qur’an dan Terjemah Surat
Hud ayat 5
أَلَا إِنَّهُمْ يَثْنُونَ
صُدُورَهُمْ لِيَسْتَخْفُوا مِنْهُ ۚ أَلَا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ
يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ۚ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada
mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad). Ingatlah, di waktu
mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka
sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
segala isi hati (QS.Hud ayat 5)
Dalam Tafsi Jalalyn menyebutkan bahwa :
Ayat
ini sebgiamana diriwayatkan oleh Imam Bukhari melalui Ibnu Abbas r.a.
diturunkan berkenaan
1.
Dengan orang-orang yang merasa malu untuk membuang air besar atau merasa malu
berjimak karena kemaluan mereka terlihat dari atas langit.
2.
Menurut pendapat yang lain dikatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan
perihal orang-orang munafik (Ingatlah sesungguhnya orang-orang munafik itu
memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripada-Nya) daripada Allah
(Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain) menutupi dirinya
dengan kain (Allah mengetahui) Maha Tinggi Allah (apa yang mereka sembunyikan
dan apa yang mereka lahirkan) sehingga sembunyi mereka tidak ada gunanya lagi
(sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati) artinya Dia mengetahui
semua apa yang ada di dalam hati.
Bahasan Asbabun Nuzul
Ibnu
Abbas mengatakan bahwa mereka tidak suka bila menghadapkan kemaluan mereka ke
arah langit di saat mereka melakukan senggama (jimak)* Lalu Allah Swt.
menurunkan ayat ini.
Imam
Bukhari meriwayatkan melalui jalur Ibnu Juraij, dari Muhammad ibnu Abbad ibnu
Ja'far, bahwa Ibnu Abbas membaca firman-Nya: *Ingatlah, sesungguhnya mereka
memalingkan dada mereka* (Hud: 5), hingga akhir ayat. Lalu aku bertanya,
"Hai Ibnu Abbas, apakah yang dimaksud dengan memalingkan dada
mereka?" Ibnu Abbas menjawab, *"Lelaki yang sedang bersenggama dengan
istrinya, lalu ia merasa malu; atau dia sedang membuang hajatnya, lalu merasa
malu, *" maka turunlah firman-Nya: Ingatlah, sesungguhnya mereka
memalingkan dadanya* (Hud: 5)
Menurut
lafaz yang lain, Ibnu Abbas mengatakan bahwa *dahulu ada orang-orang yang
merasa malu bila membuang hajatnya karena akan kelihatan dari langit, begitu
pula bila mereka bersenggama dengan istri-istri mereka dengan menghadap *ke arah
langit*. --- *Maka turunlah ayat ini* berkenaan dengan mereka.
Kemudian
Imam Bukhari mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Al-Humaidi, telah
menceritakan kepada kami Sufyan, telah menceritakan kepada kami Amr, bahwa Ibnu
Abbas membaca firman-Nya: *Ingatlah, sesungguhnya mereka memalingkan dadanya
untuk menyembunyikan diri darinya. Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti
dirinya dengan kain* .(Hud: 5)
Imam
Bukhari dan lain-lainnya meriwayatkan melalui Ibnu Abbas, bahwa makna
firman-Nya, *"Yastaghsyuna,"* ialah 'menutupi kepala mereka dengan
kainnya'.
Menurut
riwayat lain, dalam tafsir ayat ini disebutkan bahwa Ibnu Abbas mengartikannya
dengan pengertian ragu kepada Allah dan mengerjakan keburukan-keburukan. Hal
yang sama telah diriwayatkan dari Mujahid, Al-Hasan, dan lain-lainnya. Dengan
kata lain, *mereka memalingkan dadanya di kala mengucapkan sesuatu atau
mengerjakan sesuatu, dengan dugaan bahwa dengan berbuat demikian mereka dapat
menyembunyikan dirinya dari Allah Swt. Maka Allah memberitahukan kepada mereka
bahwa di waktu mereka menutupi dirinya dengan kain saat mereka tidur di malam
hari: Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan*. (Hud: 5) *Yakni perkataan
yang mereka sembunyikan.dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala isi hati* (Hud: 5) Maksudnya, Allah mengetahui apa yang
tersimpan di dalam hati mereka, yakni semua niat buruk dan rahasia mereka.
Alangkah baiknya apa yang
dikatakan oleh Zuhair ibnu Abu Salma dalam Mu'allaqah-nya yang terkenal itu,
yaitu:
فَلا تَكْتُمُنَّ اللَّهَ مَا فِي
نُفُوسِكُمْ ...لِيُخْفَى، فَمَهْمَا يُكتم اللَّهُ يَعْلم ...
يُؤخَر فيوضَع فِي كِتَابٍ فَيُدخَر
...لِيَوْمِ حِسَابٍ، أَوْ يُعَجل فَيُنْقمِ
Jangan sekali-kali kalian
menyembunyikan apa yang tersimpan dalam hati kalian dari Allah, dengan maksud
agar Allah tidak mengetahuinya. Betapapun kamu sembunyikan dari Allah, Dia Maha
Mengetahui. Dia menangguhkan, lalu mencatatnya di dalam kitab catatan (amal)
untuk disimpan buat (dibeberkan nanti) pada hari perhitungan, atau Dia
menyegerakan pembalasan-Nya (di dunia).
Penyair
Jahiliah ini telah mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Pencipta, memiliki
pengetahuan tentang segala yang terinci, juga tentang hari kembali (hari
kiamat), hari pembalasan, dan catatan amal perbuatan di dalam kitab-kitab
catatan amal yang akan dibeberkan di hari kiamat nanti.
Abdullah
ibnu Syaddad mengatakan, *"Apabila salah seorang dari mereka bersua dengan
Rasulullah Saw., maka ia memalingkan dadanya dan menutupi kepalanya (agar
tersembunyi) dari Nabi Saw. Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya berkenaan
dengan hal tersebut."*
Akan
tetapi, bila damir dikembalikan kepada Allah (bukan kepada Nabi Saw.) adalah
lebih utama, karena firman selanjutnya mengatakan:
{أَلا حِينَ
يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ}
Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah
mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan* . (Hud: 5)
Ibnu
Abbas membaca ayat ini dengan bacaan berikut:
أَلا إِنِّهُمْ تَثْنوني صُدُورُهُم"
Ingatlah, sesungguhnya mereka memalingkan dadanya.* (Hud: 5)
Lafaz
sudurahum dibaca rafa' hingga menjadi *suduruhum*, yakni *tasnuna suduruhum*,
karena dianggap menjadi fa'il; bacaan ini dekat dengan makna yang dimaksud.
Analisa
Jika
turun berkenaan dengan orang-orang munafik, maka maksudnya bahwa mereka
menyembunyikan perasaan permusuhan dan kemunafikan mereka terhadap Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga kata “dia” di sana
kembalinya kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tetapi jika
turun berkenaan orang-orang yang merasa malu ketika buang hajat atau menjima’i
istrinya, maka kata “dia” di sana kembalinya kepada Allah, yakni mereka
mencoba menyembunyikan diri dengan membungkukkan dadanya agar tidak
dilihat-Nya, padahal Dia mengetahui segalanya termasuk apa yang disembunyikan
dalam hati mereka. Ada pula yang menafsirkan, bahwa orang-orang yang
mendustakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena saking berpalingnya
mereka dari dakwah Beliau sampai membungkukkan dadanya ketika melihat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar Beliau tidak melihat mereka dan
tidak mendakwahi mereka.
Kesimpulan
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Bersembunyi berarti tidak berterang-terangan( dengan diam-diam)
hanya tersimpan di dada ( isi hati apa yang terkandung di dalam hati; apa yang
terasakan atau terpikirkan ).
2. Kaum Munafik Memalingkan dadanya di kala mengucapkan sesuatu
atau mengerjakan sesuatu, dengan dugaan bahwa dengan berbuat demikian mereka
dapat menyembunyikan dirinya dari Allah Swt. Maka Allah memberitahukan kepada
mereka bahwa di waktu mereka menutupi dirinya dengan kain saat mereka tidur di
malam hari: Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan*. (Hud: 5) *Yakni
perkataan yang mereka sembunyikan.dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui segala isi hati* (Hud: 5) Maksudnya, Allah mengetahui apa
yang tersimpan di dalam hati mereka, yakni semua niat buruk dan rahasia mereka.
3. Allah SWT Maha Mengetahui Isi hati (Dada) Manusia) walaupun
disembunyikan, artinya jangan berdusta dihadapan Allah SWT
Demikian
, Semoga ada manfaatnya
LAMPIRAN
Tematik
Tentang :
1. Bersandar
kepada Allah: 2:250, 3:122, 4:45, 5:23, 6:17, 6:40, 6:41, 6:43, 7:55, 7:125, 7:149, 7:155, 7:156, 7:200, 8:49, 9:51, 9:59, 9:118, 9:129, 10:22, 11:56, 11:80, 11:123, 12:67, 12:86, 13:30, 16:53, 18:27, 19:48, 21:112, 23:26, 23:29, 25:30, 25:65, 26:12, 26:62, 26:117, 27:62, 28:21, 28:22, 28:24, 28:33, 29:30, 30:33, 33:3, 39:8, 40:56, 40:84, 44:20, 51:50, 54:10, 55:29, 58:1, 58:10, 60:4, 64:13, 67:29, 71:25, 72:22, 75:10, 75:11, 113:1
2. Akhlaq-Akhlaq
buruk
·
Menuruti hawa nafsu: 2:120, 2:145, 4:135, 5:48, 5:49, 5:77, 6:56, 6:119, 6:150, 7:176, 18:28, 19:59, 20:16, 22:71, 25:43, 28:50, 30:29, 38:26, 42:15, 45:18, 45:23, 47:14, 47:16, 53:23, 54:3
·
Sombong dan berbangga-bangga Celaan berbangga-bangga: 4:36, 11:10, 17:37, 28:83, 31:18, 57:20, 57:23
·
Takabbur: 2:34, 2:206, 2:247, 4:36, 4:172, 4:173, 6:93, 6:157, 7:36, 7:40, 7:48, 7:75, 7:76, 7:133, 7:146, 7:206, 10:75, 15:31, 15:33, 16:23, 16:29, 17:37, 22:9, 23:46, 23:67, 25:21, 25:60, 26:5, 27:14, 28:39, 29:39, 31:7, 31:18, 32:15, 34:31, 34:43, 35:43, 37:13, 37:35, 38:74, 38:75, 39:59, 39:60, 39:72, 40:35, 40:60, 40:76, 41:15, 45:8, 45:31, 46:10, 46:20, 54:2, 57:23, 63:5, 71:7, 74:23, 74:49
·
Berlebih-lebihan: 3:147, 4:6, 6:141, 7:31, 7:81, 10:83, 17:26, 17:27, 17:29, 25:67
Menyebarkan Kejelekan: 4:27, 24:11, 24:15, 24:19
·
Permusuhan: 2:178, 2:190, 2:194, 2:231, 5:2, 5:87, 6:119, 7:55, 9:10, 26:166, 48:25, 68:12 Makan
riba: 2:275, 2:279, 3:130, 4:161, 30:39
·
Membuat kerusakan: 2:11, 2:27, 2:60, 2:205, 2:251, 3:63, 4:27, 5:32, 5:33, 5:64, 7:56, 7:74, 7:85, 7:86, 7:103, 8:73, 9:107, 11:85, 12:73, 13:25, 16:88, 17:16, 18:94, 26:130, 26:152, 26:183, 27:14, 27:34, 27:48, 28:4, 28:19, 28:77, 28:83, 29:30, 29:36, 30:41, 38:28, 47:22, 89:12
·
Kikir dan bakhil: 2:268, 3:180, 4:37, 9:67, 9:76, 17:29, 17:100, 25:67, 36:47, 47:37, 47:38, 53:34, 57:24, 59:9, 64:16, 68:24, 70:21, 89:17, 89:18, 92:8, 107:3, 107:7
·
Bathr (Tidak menerima kebenaran dan mensyukuri nikmat): 8:47, 11:10, 28:58 Benci:
5:91, 102:3 Zalim
dan melampaui batas: 16:90, 42:42, 49:9
·
Dengki Ain (dengki) suatu realita: 113:5
Menjauhi dengki dan kezaliman: 4:32
Mengucapkan Masyaa' Allah Laa Quwata Illa Billah: 18:39
·
Mengutuk orang kafir dan mencacinya: 2:88, 2:89, 2:159, 2:161, 3:87, 4:46, 4:47, 4:52, 5:13, 5:60, 5:64, 5:78, 7:44, 9:30, 9:68, 11:18, 11:60, 11:68, 11:95, 11:99, 13:25, 33:57, 33:64, 33:68, 48:6, 51:10, 63:4, 74:19, 74:20, 80:17
·
Mengejek atau mengolok-olok: 2:14, 2:15, 2:67, 2:202, 4:140, 5:57, 5:58, 6:5, 6:10, 9:64, 9:65, 9:79, 11:8, 11:38, 15:11, 15:95, 16:34, 18:56, 18:106, 21:36, 21:41, 23:110, 25:41, 26:6, 26:25, 27:56, 31:6, 36:30, 37:12, 37:14, 39:48, 39:56, 40:83, 43:7, 43:32, 45:9, 45:33, 45:35, 49:11
·
Buruk sangka: 3:154, 6:116, 10:36, 10:60, 10:66, 38:27, 41:50, 45:32, 48:6, 48:12, 49:12, 53:23
Ragu-ragu: 2:10, 9:45, 9:110, 22:11, 50:25
·
Menghalang-halangi kebenaran: 2:217, 3:70, 3:71, 3:72, 3:99, 4:61, 4:160, 4:167, 5:43, 5:75, 7:45, 7:86, 8:34, 8:36, 8:47, 9:9, 9:34, 11:19, 14:3, 14:30, 16:88, 16:94, 17:73, 22:25, 31:6, 47:1, 47:32, 47:34, 58:16, 63:2
·
Kezaliman Balasan kezaliman: 2:59, 2:114, 2:124, 3:117, 4:20, 4:30, 4:153, 4:168, 5:29, 5:31, 6:21, 6:129, 6:135, 6:144, 7:5, 7:9, 7:41, 7:44, 7:47, 7:162, 7:165, 7:166, 8:54, 11:18, 11:113, 20:111, 25:27, 25:37, 28:37, 28:59, 29:40, 42:42, 53:52
·
Balasan terhadap kezaliman: 42:41 Ghadar
(khianat): 2:27, 8:56, 8:58, 8:71
Curang: 6:152, 83:1, 83:2, 83:3
·
Mengumpat orang yang zalim: 4:148
Membunuh: 4:29, 4:30, 4:92, 4:93, 5:29, 5:30, 5:32, 6:137, 6:140, 6:151, 17:33, 25:68, 28:15, 60:12
·
Kufur nikmat: 6:64, 10:12, 22:38, 22:66, 27:40, 29:65, 29:66, 29:67, 30:33, 31:12, 31:32, 39:8, 39:49, 41:51, 42:48, 80:17
·
Makar (khianat): 3:54, 6:123, 6:124, 7:99, 7:123, 8:30, 10:21, 12:16, 12:31, 12:102, 13:33, 13:42, 14:46, 16:26, 16:45, 27:50, 27:51, 34:33, 35:10, 35:43, 40:45, 71:22, 86:15
·
Melanggar janji: 2:27, 3:77, 3:82, 4:21, 4:155, 5:13, 7:102, 7:135, 7:169, 8:56, 9:12, 9:13, 9:77, 13:25, 16:91, 16:92, 16:94, 16:95, 43:50, 48:10
Sumber :
Semarapura, 26 April 2018
Sang Penyuluh Madya
Drs. Ahmad Yani
Langganan:
Postingan (Atom)