Rabu, 25 April 2018

ALLAH MAHA MENGETAHUI SEGALA ISI HATI MANUSIA



Tafsir Tematik

ALLAH MAHA MENGETAHUI SELURUH
 ISI HATI MANUSIA
Tafsir dan Asbabun Nuzul Al-Qur’an Surat Hud Ayat 5


pus

                                                                 Drs. Ahmad Yani


Pendahuluan

Manusia mencoba menutupi dada untuk menyembunyikan apa yang terdetik di hati mereka. Mereka berusaha keras menyembunyikannya dan menyangka bahwa Allah tidak mengetahui apa yang terlintas dalam benak mereka. Ketahuilah, kalaupun mereka beranjak ke tempat tidur dengan berselimut di gelap malam sambil menutup-nutupi apa yang ada di dalam hati, Allah Maha Mengetahui semua yang mereka lakukan, baik yang dirahasiakan maupun yang terang-terangan. Allah Mahatahu apa yang terdetik di dalam hati dan apa yang sengaja disembunyikan.sebagaimana informasi Allah SWT dalam Qur’an Surat Hud ayat 5, sebelum membahas ayat diatas maka kita ketahui dulu apa pengertian Sembunyi dan Isi Hati .

Pengertian :

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan kata Sembunyi beserta turunanya dan Hati Sebagai berikut :

A. Pengertian Sembunyi

sembunyi/sem·bu·nyi/ v bersembunyi: main --;
-- tuma, ki menutup-nutupi perbuatan jahat yang sudah diketahui orang;-- tuma kepala tersuruk, ekor kelihatan, pb menutup-nutupi perbuatan jahat yang sudah diketahui orang;
sembunyi-sembunyi/sem·bu·nyi-sem·bu·nyi/ adv (dengan) diam-diam; tidak terang-terangan;- puyuh, pb
1 menutupi perbuatan jahat yang telah diketahui orang;
2 sengaja tidak mau tahu akan perkara (bahaya dan sebagainya) yang sungguh (akan) terjadi;
bersembunyi-sembunyi/ber·sem·bu·nyi-sem·bu·nyi/ a tidak berterang-terangan; dengan diam-diam;

sembunyi-sembunyian/sem·bu·nyi-sem·bu·nyi·an/ v bermain cari-carian; bermain petak umpet;
bersembunyi/ber·sem·bu·nyi/ v berlindung atau melindungkan diri supaya tidak terlihat: adiknya dicari-cari ke sana kemari, akhirnya ketemu sedang - di belakang pintu;
bersembunyi-sembunyian/ber·sem·bu·nyi-sem·bu·nyi·an/ v sembunyi-sembunyian;
menyembunyikan/me·nyem·bu·nyi·kan/ v
1 menyimpan (menutup dan sebagainya) supaya jangan (tidak) terlihat: setelah peristiwa itu, ia selalu - diri;
2sengaja tidak memperlihatkan (memberitahukan dan sebagainya); merahasiakan: mengapa Ibu selalu - berita dari kampung?;- muka ki menutup rasa malu;
tersembunyi/ter·sem·bu·nyi/ v dirahasiakan; terselip (di dalamnya dan sebagainya);
persembunyian/per·sem·bu·nyi·an/ n tempat bersembunyi: dengan rasa waswas mereka keluar dari lubang-lubang -nya;
penyembunyian/pe·nyem·bu·nyi·an/ n
1 proses, cara, perbuatan menyembunyikan;
2 tempat menyembunyikan

B. Pengertian Isi Hati

Pengertian Hati Menurut KBBI
1 Anat organ badan yg berwarna kemerah-merahan di bagian kanan atas rongga perut, gunanya untuk mengambil sari-sari makanan di dl darah dan menghasilkan empedu;
2 daging dr hati sbg bahan makanan (terutama hati dr binatang sembelihan):
3 jantung:
4 sesuatu yg ada di dl tubuh manusia yg dianggap sbg tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dsb): segala sesuatunya disimpan di dl --; membaca dalam -- , membaca dalam batin (tidak dilisankan); berbicara dr -- ke -- , dng jujur dan terbuka;
5 apa yg terasa dalam batin: sedih -- ku memikirkan nasib kawanku itu;
6 sifat (tabiat) batin manusia: orang itu baik -- nya;
7 bagian yg di dalam sekali (tt buah, batang, tumbuhan, dsb): Hati kecil perasaan hati sebenarnya; adapun Hati nurani adalah :
a. hati yg telah mendapat cahaya Tuhan;
b. Perasaan hati yg murni dan yg sedalam-dalamnya;
Hati sanubari perasaan batin;; Hati tawajuh hati yg telah diarahkan benar-benar kpd Tuhan; Hati terbuka : 1 senang hati; 2 lurus hati; ber·ha·ti v menaruh hati; menaruh belas kasihan (sayang dsb); Berhati batu tidak berperasaan; tidak menaruh belas kasihan; Berhati berjantung berperasaan yg halus; Hati berlian sangat baik hati; ~ bimbang berada dl keadaan gelisah; ~ binatang tidak berperikemanusiaan; ~ busuk mempunyai sikap batin yg tidak baik, spt pendendam, pemfitnah; ~emas berhati berlian; ~ keras berpendirian teguh; ~ mutu putus harapan; putus asa; ~ pilu bersedih hati; ~ putih mempunyai niat yg tulus ikhlas; ~ rendah mempunyai tabiat yg baik, pemurah dsb; ~sali mempunyai hati yg teguh (kuat, lurus); ~ tungau penakut; ~ walang khawatir; se·ha·ti n bersatu hati; seia sekata
Sedangkan Arti Kata isi hati menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah: apa yg terkandung di dl hati; apa yang terasakan atau terpikirkan


Teks Al-Qur’an dan Terjemah Surat Hud ayat 5
أَلَا إِنَّهُمْ يَثْنُونَ صُدُورَهُمْ لِيَسْتَخْفُوا مِنْهُ ۚ أَلَا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ۚ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad). Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati (QS.Hud ayat 5)
Dalam Tafsi Jalalyn menyebutkan bahwa :
Ayat ini sebgiamana diriwayatkan oleh Imam Bukhari melalui Ibnu Abbas r.a. diturunkan berkenaan
1. Dengan orang-orang yang merasa malu untuk membuang air besar atau merasa malu berjimak karena kemaluan mereka terlihat dari atas langit.
2. Menurut pendapat yang lain dikatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan perihal orang-orang munafik (Ingatlah sesungguhnya orang-orang munafik itu memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripada-Nya) daripada Allah (Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain) menutupi dirinya dengan kain (Allah mengetahui) Maha Tinggi Allah (apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan) sehingga sembunyi mereka tidak ada gunanya lagi (sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati) artinya Dia mengetahui semua apa yang ada di dalam hati.

Bahasan Asbabun Nuzul

Ibnu Abbas mengatakan bahwa mereka tidak suka bila menghadapkan kemaluan mereka ke arah langit di saat mereka melakukan senggama (jimak)* Lalu Allah Swt. menurunkan ayat ini.
Imam Bukhari meriwayatkan melalui jalur Ibnu Juraij, dari Muhammad ibnu Abbad ibnu Ja'far, bahwa Ibnu Abbas membaca firman-Nya: *Ingatlah, sesungguhnya mereka memalingkan dada mereka* (Hud: 5), hingga akhir ayat. Lalu aku bertanya, "Hai Ibnu Abbas, apakah yang dimaksud dengan memalingkan dada mereka?" Ibnu Abbas menjawab, *"Lelaki yang sedang bersenggama dengan istrinya, lalu ia merasa malu; atau dia sedang mem­buang hajatnya, lalu merasa malu, *" maka turunlah firman-Nya: Ingatlah, sesungguhnya mereka memalingkan dadanya* (Hud: 5)
Menurut lafaz yang lain, Ibnu Abbas mengatakan bahwa *dahulu ada orang-orang yang merasa malu bila membuang hajatnya karena akan kelihatan dari langit, begitu pula bila mereka bersenggama dengan istri-istri mereka dengan menghadap *ke arah langit*. --- *Maka turunlah ayat ini* berkenaan dengan mereka.
Kemudian Imam Bukhari mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Al-Humaidi, telah menceritakan kepada kami Sufyan, telah menceritakan kepada kami Amr, bahwa Ibnu Abbas membaca firman-Nya: *Ingatlah, sesungguhnya mereka memalingkan dadanya untuk menyembunyikan diri darinya. Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain* .(Hud: 5)
Imam Bukhari dan lain-lainnya meriwayatkan melalui Ibnu Abbas, bahwa makna firman-Nya, *"Yastaghsyuna,"* ialah 'menutupi kepala mereka dengan kainnya'.
Menurut riwayat lain, dalam tafsir ayat ini disebutkan bahwa Ibnu Abbas mengartikannya dengan pengertian ragu kepada Allah dan mengerjakan keburukan-keburukan. Hal yang sama telah diriwayatkan dari Mujahid, Al-Hasan, dan lain-lainnya. Dengan kata lain, *mereka memalingkan dadanya di kala mengucapkan sesuatu atau mengerjakan sesuatu, dengan dugaan bahwa dengan berbuat demikian mereka dapat menyembunyikan dirinya dari Allah Swt. Maka Allah memberitahukan kepada mereka bahwa di waktu mereka menutupi dirinya dengan kain saat mereka tidur di malam hari: Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan*. (Hud: 5) *Yakni perkataan yang mereka sembunyikan.dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati* (Hud: 5) Maksudnya, Allah mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati mereka, yakni semua niat buruk dan rahasia mereka.

Alangkah baiknya apa yang dikatakan oleh Zuhair ibnu Abu Salma dalam Mu'allaqah-nya yang terkenal itu, yaitu:
فَلا تَكْتُمُنَّ اللَّهَ مَا فِي نُفُوسِكُمْ ...لِيُخْفَى، فَمَهْمَا يُكتم اللَّهُ يَعْلم ...
يُؤخَر فيوضَع فِي كِتَابٍ فَيُدخَر ...لِيَوْمِ حِسَابٍ، أَوْ يُعَجل فَيُنْقمِ

Jangan sekali-kali kalian menyembunyikan apa yang tersimpan dalam hati kalian dari Allah, dengan maksud agar Allah tidak mengetahuinya. Betapapun kamu sembunyikan dari Allah, Dia Maha Mengetahui. Dia menangguhkan, lalu mencatatnya di dalam kitab catatan (amal) untuk disimpan buat (dibeberkan nanti) pada hari perhitungan, atau Dia menyegerakan pembalasan-Nya (di dunia).
Penyair Jahiliah ini telah mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Pencipta, memiliki pengetahuan tentang segala yang terinci, juga tentang hari kembali (hari kiamat), hari pembalasan, dan catatan amal perbuatan di dalam kitab-kitab catatan amal yang akan dibeberkan di hari kiamat nanti.
Abdullah ibnu Syaddad mengatakan, *"Apabila salah seorang dari mereka bersua dengan Rasulullah Saw., maka ia memalingkan dadanya dan menutupi kepalanya (agar tersembunyi) dari Nabi Saw. Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya berkenaan dengan hal tersebut."*
Akan tetapi, bila damir dikembalikan kepada Allah (bukan kepada Nabi Saw.) adalah lebih utama, karena firman selanjutnya mengatakan:
{أَلا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ}
Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan* . (Hud: 5)
Ibnu Abbas membaca ayat ini dengan bacaan berikut:
أَلا إِنِّهُمْ تَثْنوني صُدُورُهُم"
Ingatlah, sesungguhnya mereka memalingkan dadanya.* (Hud: 5)
Lafaz sudurahum dibaca rafa' hingga menjadi *suduruhum*, yakni *tasnuna suduruhum*, karena dianggap menjadi fa'il; bacaan ini dekat dengan makna yang dimaksud.

Analisa

Jika turun berkenaan dengan orang-orang munafik, maka maksudnya bahwa mereka menyembunyikan perasaan permusuhan dan kemunafikan mereka terhadap Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga kata “dia” di sana kembalinya kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tetapi jika turun berkenaan orang-orang yang merasa malu ketika buang hajat atau menjima’i istrinya, maka kata “dia” di sana kembalinya kepada Allah, yakni mereka mencoba menyembunyikan diri dengan membungkukkan dadanya agar tidak dilihat-Nya, padahal Dia mengetahui segalanya termasuk apa yang disembunyikan dalam hati mereka. Ada pula yang menafsirkan, bahwa orang-orang yang mendustakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena saking berpalingnya mereka dari dakwah Beliau sampai membungkukkan dadanya ketika melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar Beliau tidak melihat mereka dan tidak mendakwahi mereka.

Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Bersembunyi berarti tidak berterang-terangan( dengan diam-diam) hanya tersimpan di dada ( isi hati apa yang terkandung di dalam hati; apa yang terasakan atau terpikirkan ).
2. Kaum Munafik Memalingkan dadanya di kala mengucapkan sesuatu atau mengerjakan sesuatu, dengan dugaan bahwa dengan berbuat demikian mereka dapat menyembunyikan dirinya dari Allah Swt. Maka Allah memberitahukan kepada mereka bahwa di waktu mereka menutupi dirinya dengan kain saat mereka tidur di malam hari: Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan*. (Hud: 5) *Yakni perkataan yang mereka sembunyikan.dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati* (Hud: 5) Maksudnya, Allah mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati mereka, yakni semua niat buruk dan rahasia mereka.
3. Allah SWT Maha Mengetahui Isi hati (Dada) Manusia) walaupun disembunyikan, artinya jangan berdusta dihadapan Allah SWT
Demikian , Semoga ada manfaatnya

LAMPIRAN

Tematik Tentang :

2.     Akhlaq-Akhlaq buruk
·         Menuruti hawa nafsu: 2:120, 2:145, 4:135, 5:48, 5:49, 5:77, 6:56, 6:119, 6:150, 7:176, 18:28, 19:59, 20:16, 22:71, 25:43, 28:50, 30:29, 38:26, 42:15, 45:18, 45:23, 47:14, 47:16, 53:23, 54:3
·         Mengikuti prasangka: 3:154, 4:157, 6:116, 6:148, 10:36, 10:66, 53:23, 53:28
·         Berbaur dengan orang-orang bodoh: 4:140, 6:68, 7:199
·         Orang yang paling jelek di sisi Allah: 8:22, 8:55
·         Beretika buruk terhadap Allah: 2:26, 2:55, 2:68, 2:69, 2:70, 2:118, 5:24, 8:31, 25:21, 25:26
·         Sombong dan berbangga-bangga Celaan berbangga-bangga: 4:36, 11:10, 17:37, 28:83, 31:18, 57:20, 57:23
·         Celaan kesombongan: 4:36, 17:37, 28:83, 31:18, 40:75, 57:23
·         Balasan orang yang sombong: 9:25, 28:81, 31:18, 75:34, 75:35
·         Bangga dengan banyak anak: 18:34, 57:20, 102:1
·         Bangga dengan banyak harta: 18:34, 57:20, 102:1
·         Menipu: 4:120, 17:64, 18:34, 26:44, 67:20, 74:6
·         Berlebih-lebihan: 3:147, 4:6, 6:141, 7:31, 7:81, 10:83, 17:26, 17:27, 17:29, 25:67 Menyebarkan Kejelekan: 4:27, 24:11, 24:15, 24:19
·         Permusuhan: 2:178, 2:190, 2:194, 2:231, 5:2, 5:87, 6:119, 7:55, 9:10, 26:166, 48:25, 68:12 Makan riba: 2:275, 2:279, 3:130, 4:161, 30:39
·         Istinkaf (sombong): 4:172, 4:173
·         Kikir dan bakhil: 2:268, 3:180, 4:37, 9:67, 9:76, 17:29, 17:100, 25:67, 36:47, 47:37, 47:38, 53:34, 57:24, 59:9, 64:16, 68:24, 70:21, 89:17, 89:18, 92:8, 107:3, 107:7
·         Mengungkit-ungkit kebaikan dan menyakiti orang lain: 2:262, 2:264, 74:6
·         Bathr (Tidak menerima kebenaran dan mensyukuri nikmat): 8:47, 11:10, 28:58 Benci: 5:91, 102:3 Zalim dan melampaui batas: 16:90, 42:42, 49:9
·         Buhtan (bohong atau pura-pura): 4:20, 4:112, 4:156, 24:16, 33:58, 60:12
·         Tabzir (foya-foya): 6:141, 7:31, 17:26, 17:27
·         Memata-matai: 49:12


·         Berangan-angan: 4:32, 15:88, 28:79, 53:24
·         Memanggil dengan nama (julukan) yang jelek: 49:11
·         Pasrah (tanpa usaha): 5:24
·         Pengecut: 2:246, 4:77, 5:22, 5:24, 8:15, 33:13, 33:19, 47:20
·         Dengki Ain (dengki) suatu realita: 113:5 Menjauhi dengki dan kezaliman: 4:32 Mengucapkan Masyaa' Allah Laa Quwata Illa Billah: 18:39
·         Kotoran atau kejahatan: 3:179, 5:100, 6:136, 7:58, 24:26
·         Berkhianat: 3:75, 4:107, 5:13, 8:27, 8:58, 8:71, 12:52, 22:38, 66:10
·         Bermuka dua: 2:14, 2:76, 3:119, 4:81, 9:8
·         Riya: 2:264, 4:38, 4:142, 8:47, 107:6
·         Mencaci Larangan mengutuk dan mencaci: 4:148, 49:11
·         Mengutuk orang kafir dan mencacinya: 2:88, 2:89, 2:159, 2:161, 3:87, 4:46, 4:47, 4:52, 5:13, 5:60, 5:64, 5:78, 7:44, 9:30, 9:68, 11:18, 11:60, 11:68, 11:95, 11:99, 13:25, 33:57, 33:64, 33:68, 48:6, 51:10, 63:4, 74:19, 74:20, 80:17
·         Mengejek atau mengolok-olok: 2:14, 2:15, 2:67, 2:202, 4:140, 5:57, 5:58, 6:5, 6:10, 9:64, 9:65, 9:79, 11:8, 11:38, 15:11, 15:95, 16:34, 18:56, 18:106, 21:36, 21:41, 23:110, 25:41, 26:6, 26:25, 27:56, 31:6, 36:30, 37:12, 37:14, 39:48, 39:56, 40:83, 43:7, 43:32, 45:9, 45:33, 45:35, 49:11
·         Buruk sangka: 3:154, 6:116, 10:36, 10:60, 10:66, 38:27, 41:50, 45:32, 48:6, 48:12, 49:12, 53:23 Ragu-ragu: 2:10, 9:45, 9:110, 22:11, 50:25
·         Menghalang-halangi kebenaran: 2:217, 3:70, 3:71, 3:72, 3:99, 4:61, 4:160, 4:167, 5:43, 5:75, 7:45, 7:86, 8:34, 8:36, 8:47, 9:9, 9:34, 11:19, 14:3, 14:30, 16:88, 16:94, 17:73, 22:25, 31:6, 47:1, 47:32, 47:34, 58:16, 63:2
·         Kezaliman Balasan kezaliman: 2:59, 2:114, 2:124, 3:117, 4:20, 4:30, 4:153, 4:168, 5:29, 5:31, 6:21, 6:129, 6:135, 6:144, 7:5, 7:9, 7:41, 7:44, 7:47, 7:162, 7:165, 7:166, 8:54, 11:18, 11:113, 20:111, 25:27, 25:37, 28:37, 28:59, 29:40, 42:42, 53:52
·         Kemenangan atas orang zalim: 4:148, 42:39, 42:41
·         Maafnya orang yang teraniaya: 4:149, 23:96, 42:40
·         Kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat: 20:111, 42:42
·         Balasan terhadap kezaliman: 42:41 Ghadar (khianat): 2:27, 8:56, 8:58, 8:71 Curang: 6:152, 83:1, 83:2, 83:3
·         Marah Marah karena Allah: 7:71, 7:150, 7:154, 20:86, 21:87



·         Mengumpat dan membicarakan orang lain Menjauhkan diri dari mengumpat: 49:12, 68:11
·         Balasan orang-orang yang mengumpat: 49:12
·         Mengumpat orang yang zalim: 4:148 Membunuh: 4:29, 4:30, 4:92, 4:93, 5:29, 5:30, 5:32, 6:137, 6:140, 6:151, 17:33, 25:68, 28:15, 60:12
·         Menuduh berbuat zina: 24:4, 24:11, 24:23, 33:58
·         Dusta Dusta itu tercela: 4:50, 5:41, 6:93, 7:37, 16:105, 29:68
·         Balasan dusta: 4:50, 6:93, 6:150, 7:36, 7:37, 7:38, 9:77, 16:62, 29:68
·         Perintah menjauhi prasangka buruk: 49:6, 49:12
·         Kufur nikmat: 6:64, 10:12, 22:38, 22:66, 27:40, 29:65, 29:66, 29:67, 30:33, 31:12, 31:32, 39:8, 39:49, 41:51, 42:48, 80:17
·         Pembicaraan yang tidak berarti: 23:3, 31:6, 88:11
·         Homosexual: 7:80, 7:81, 11:78, 26:165, 27:55, 29:29
·         Makar (khianat): 3:54, 6:123, 6:124, 7:99, 7:123, 8:30, 10:21, 12:16, 12:31, 12:102, 13:33, 13:42, 14:46, 16:26, 16:45, 27:50, 27:51, 34:33, 35:10, 35:43, 40:45, 71:22, 86:15
·         Bisik-bisik yang tercela: 4:114, 21:3, 58:7, 58:8, 58:9, 58:10
·         Melanggar janji: 2:27, 3:77, 3:82, 4:21, 4:155, 5:13, 7:102, 7:135, 7:169, 8:56, 9:12, 9:13, 9:77, 13:25, 16:91, 16:92, 16:94, 16:95, 43:50, 48:10
·         Mengadu domba: 9:47, 68:11
·         Hamz dan lamz (berbisik atau mencibir sambil menghina): 9:58, 9:79, 49:11, 68:11, 83:30, 104:1

Sumber :

Semarapura, 26 April 2018

Sang Penyuluh Madya



Drs. Ahmad Yani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar