A. PENDAHULUAN
Bersyukur berarti berterima Kasih pada
Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) atas Pemberian Kenikmatan yang dirasakan atau
yang dinikmati dalam bentuk zahir (Yang Terlihat) seperti harta yang
bertambah,Jabatan,Istri yang sholehah atau anak yang berbakti (Sholeh Sholehah
ataupun batin (Yang tidak kelihatan Tapi dirasakan misal: ketentraman hati,
kebahagiaan keluarga, kekhusyuan shalat, ataupun nikmat-nikmat yang nanti akan
kita terima di akherat nanti.Sebaliknya Kalau Tidak Berterimakasih/Bersyukur
(Kufur) maka imbasnya "Azab Allah " bentuknya adalah dicabutnya
nikmat dengan berbagai cara. Bentuk-bentuk siksaan lain misalnya adalah
dicabutnya rasa takut kita untuk berbuat dosa, kita tidak lagi merasa rindu
dengan surga ketika diceritakan, dll.
Apa Hubungannya bersyukur dengan
pelakunya sendiri ?
B. DASAR
:
1. QS. Surat Ibrahim ayat 7 :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga),
tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS. Surat Ibrahim ayat 7 )
2. QS. Surat Luqman Ayat 12
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱتَّبِعُواْ
مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ قَالُواْ بَلۡ نَتَّبِعُ مَا وَجَدۡنَا عَلَيۡهِ
ءَابَآءَنَآۚ أَوَلَوۡ كَانَ ٱلشَّيۡطَٰنُ يَدۡعُوهُمۡ إِلَىٰ عَذَابِ ٱلسَّعِيرِ
٢١
Dan sesungguhnya telah
Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan
barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk
dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS.Luqman ayat 21)
C. PERBUATAN
BAIK UNTUK PELAKUNYA SENDIRI
Pada ayat diatas Allah mengumumkan kepada kita bahwa jika kita
bersyukur atas nikmat-Nikmat yang kita terima, maka Allah akan menambah nikmat
diatas kenikmatan yang telah diberikan-Nya pada kita. Tambahan nikmat yang
dimaksud disini bisa berbentuk zahir (seperti harta yang bertambah), ataupun
batin (misal: ketentraman hati, kebahagiaan keluarga, kekhusyuan shalat,
ataupun nikmat-nikmat yang nanti akan kita terima di akherat nanti).
Kemudian ketika hamba-Nya kufur nikmat, bahasa yang digunakan Allah dalam ayat
diatas tidak dengan “akan aku adzab” (semodel dng ketika bersyukur: akan aku
tambah nikmat), tapi cukup dengan warning bahwa “adzab-Ku sangat pedih”.
Jadi kalau nantinya seseorang mendapatkan adzab, itu adalah hasil dari apa yang
dia lakukan sendiri, bukan karena Allah. Sebagaimana dengan nikmat, makna
“adzab” pun bermacam-macam. Bisa saja bentuknya adalah dicabutnya nikmat dengan
berbagai cara. Bentuk-bentuk siksaan lain misalnya adalah dicabutnya rasa takut
kita untuk berbuat dosa, kita tidak lagi merasa rindu dengan surga ketika
diceritakan, dll.
Selanjutnya Konsep Al-Quran diatas mengatakan bahwa setiap perbuatan itu akan
kembali kepada diri pelakunya sendiri. Allah SAW (Tuhan Yang Maha Esa)
tidak membutuhkan perbuatan baik kita, tapi kitalah yang membutuhkannya.Seperti
dalam ayat lain : “In ahsantum ahsantum li anfusikum, wa in asa’tum fa
laha”
(jika kalian berbuat baik sejatinya itu perbuatan baik untuk diri kalian
sendiri, demikian juga dengan perbuatan buruk juga akan kembali kepada
pelakunya sendiri).
Demikian juga dengan bersyukur. Allah tidak membutuhkan syukur kita, tapi
kitalah yang membutuhkan syukur itu untuk diri kita sendiri.
Jika seluruh makhluq kufur pun, tidak akan mengurangi kekuasan dan kekayaan
Allah SWT.
D.
SIMPULAN
1. Perintah Bersyukur (Berterima Kasih Pada Allah SWT) QS. Surat
Ibrahim ayat 7 sedangkan Hakikat bersukur
Kembali pada diri pelaku QS. Surat Luqman Ayat 12.
2. Allah tidak membutuhkan syukur kita, tapi kitalah yang membutuhkan syukur
itu untuk diri kita sendiri. Jika seluruh makhluq kufur pun, tidak akan
mengurangi kekuasan dan kekayaan Allah SWT.
3. Warning Allah SWT bahwa : " Adzab-Ku sangat pedih”. bermakna kalau
nantinya seseorang mendapatkan adzab, itu adalah hasil dari apa yang dia
lakukan sendiri, bukan karena Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar