Khutbah Idul Fitri 1441 H / 2020 M
MENJADI PRIBADI MUKMIN MENGAGUMKAN
DITENGAH PANDEMI COVID 19
Oleh : Drs,
Ahmad Yani
اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ
اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكبَرْ (3×)
اللهُ اَكْبَرْ كبيرا
وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ
اِلاَّ اللهُ وَالللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ,
نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ
أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ
مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً
كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ
إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Allahu Akbar 3X
Walillaahilhamdu.
Puji
dan syukur kita panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan kenikmatan
kepada kita dalam jumlah yang banyak, salah satunya adalah nikmat Iman dan
Islam sehingga bisa kita nikmati ibadah Ramadhan yang baru saja kita lewati dan
ibadah shalat Idul Fitri pada pagi ini di Rumah ditengah Pandemi Virus Corona
(Covid 19) Semoga apa yang kita laksanakan selalu mendapat ridha dari Allah
Swt, amin.
Shalawat
dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad Saw, kepada
keluarga, sahabat dan para penerusnya hingga hari akhir nanti.
Berakhirnya bulan Ramadhan kemarin
sore membuat pada jiwa kita muncul dua perasaan sekaligus yakni sedih dan
gembira. Kita sedih karena Ramadhan terasa begitu cepat berlalu, padahal belum
banyak rasanya amal shalih yang seharusnya kita lakukan. Sedangkan tahun depan
belum tentu Ramadhan bisa kita masuki kembali, bukan karena dia tidak akan
datang lagi, tapi persoalannya belum tentu usia kita sampai pada Ramadhan tahun
yang akan datang.
Meskipun demikian kita juga gembira
karena dengan ibadah Ramadhan yang kita laksanakan, ada harapan besar yang bisa
kita raih, yakni ampunan dosa dari Allah dan dikembalikan kita seperti saat
baru dilahirkan sehingga bukan hanya dosa terhapus, tapi juga memiliki tauhid
atau aqidah yang mantap.
Pada pagi ini, Walau keadaan Pandemi
Virus corona (COVID 19) kita bertekad
untuk memanfaatkan sisa waktu dalam kehidupan ini untuk meningkatkan ketaqwaan
dan pengabdian kepada Allah Swt, hari ini 1 Syawal yang artinya peningkatan
merupakan start atau saat memulai kembali langkah-langkah peningkatan
itu.
Allahu Akbar 3X Walillaahilhamdu.
Jamaah Shalat Ied Rahimakumullah.
Ibadah Ramadhan yang baru saja kita
lewati pada hakikatnya adalah tarbiyah untuk imaniyah (pembinaan iman) agar
keimanan itu menjelma menjadi ketaqwaan kepada Allah Swt, karenanya ibadah
Ramadhan khususnya ibadah puasa diwajibkan kepada mereka yang beriman
sebagaimana firman-Nya:
تَتَّقُوْنَ
لَعَلَّكُمْ قَبْلِكُمْ مِنْ الَّذِيْنَ عَلَى كُتِبَ كَمَا الصِّيَامُ عَلَيْكُمُ
كُتِبَ ءَامَنُوا الَّذِيْنَ يَآأَيُّهَا
Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertaqwa (QS 2:183).
Di dalam Al-Qur’an, Allah Swt
menyebut dan memuji umat Islam yang telah beriman kepada-Nya sebagai umat yang
terbaik. Namun yang perlu kita renungi lagi adalah apakah sudah sesuai antara
sebutan terhadap kita dengan kenyataan sehari-hari. Rasanya masih terjadi
kesenjangan yang sangat tajam antara idealita seorang mukmin dengan
realitanya.
Di samping itu, di dalam hadits,
Rasulullah Saw juga memuji umat yang beriman kepada Allah Swt sebagai orang
yang mengagumkan atau menakjubkan.
2
Oleh karena itu, kita pun harus
merenungi lagi, apakah sebutan dari Rasul yang mulia itu telah nampak dalam
kepribadian kita sehari-hari. Menjadi seorang mukmin merupakan sebuah pilihan
yang tepat, persoalannya adalah bagaimana agar kita dapat menunjukkan
kepribadian diri kita yang mengagumkan.
Ibadah
Ramadhan yang baru kita lalui sebenarnya mendidik kita untuk menjadi mukmin
yang mengagumkan itu. Lebih lanjut Rasulullah Saw menyebutkan ciri-ciri mukmin
yang mengagumkan sehingga hal ini harus kita miliki, beliau bersabda:
Menakjubkan
urusan orang beriman, sesungguhnya semua urusannya baik baginya dan tidak ada yang demikian itu bagi seseorang selain
bagi seorang mu’min. Kalau ia memperoleh kesenangan ia bersyukur dan itu baik baginya. Kalau ia tertimpa kesusahan, ia sabar dan itu baik baginya (HR. Ahmad dan Muslim).
Dari
hadits di atas, ada tiga sifat yang harus kita miliki agar pribadi kita sebagai
mukmin menjadi pribadi yang mengagumkan,
dalam situasi serta kondisi Pandemi Covid 19 sekarang ini amat menuntut lahirnya
pribadi-pribadi seperti ini.
Ciri Pertama, Berorientasi Pada Kebaikan.
Pada
dasarnya, setiap manusia senang pada kebaikan dan mereka pun telah mengenalnya,
karenanya Al-Qur’an menyebutkan satu istilah untuk kebaikan yang disebut dengan
ma’ruf.
Namun
meskipun manusia sudah mengetahui tentang kebaikan, ternyata mereka masih belum
mau juga berbuat baik, karenanya harus ada upaya memerintah manusia untuk
melakukan kebaikan, inilah yang disebut dengan amar ma’ruf.
Manakala
manusia telah menjadi mukmin yang sejati, maka manusia akan sangat senang
melakukan kebaikan, dia akan memberi kontribusi dalam kebaikan bahkan
berlomba-lomba dalam kebaikan dan selalu ingin menjadi yang terbaik, ini semua
disadari karena hidup di dunia hanyalah salah satu fase kehidupan, sedangkan
fase akhirnya adalah kehidupan akhirat, Allah Swt berfirman:
وَلِكُلّٖ
وِجۡهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَاۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ أَيۡنَ مَا تَكُونُواْ
يَأۡتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ ١٤٨
3
Dan tiap-tiap umat ada
kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu
(dalam berbuat kebaikan). Dimana saja kamu berada, pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha kuasa
atas segala sesuatu (QS 2:148).
Manakala seorang mukmin telah
berorientasi pada kebaikan, maka seluruh aktivitas yang dijalaninya tidak akan
mengandung kesia-siaan, semua memberi manfaat, baik bagi dirinya, keluarga
maupun orang lain, bahkan bermanfaat bagi alam semesta, mukmin seperti inilah
yang akan memperoleh banyak keberuntungan dalam hidupnya di dunia maupun di
akhirat, Allah Swt berfirman:
قَدۡ أَفۡلَحَ
ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ١ ٱلَّذِينَ هُمۡ فِي صَلَاتِهِمۡ خَٰشِعُونَ ٢ وَٱلَّذِينَ هُمۡ عَنِ ٱللَّغۡوِ مُعۡرِضُونَ ٣
Sesungguhnya, beruntunglah
orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya dan
orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada
berguna (QS 23:1-3).
Allahu Akbar 3X Walillaahilhamdu.
Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Ciri kedua
dari mukmin yang mengagumkan
adalah
selalu Bersyukur Atas Kesenangan yang
diperolehnya. Bersyukur kepada Allah Swt atas kesenangan, kebahagiaan dan
kenikmatan yang diperoleh merupakan sikap yang sangat mulia.
Hal ini karena dengan
begitu, seorang mukmin menyadari bahwa segala kenikmatan merupakan anugerah
atau pemberian dari Allah Swt. Manusia memang seharusnya menyadari bahwa usaha
yang dilakukannya sebenarnya tidak seberapa besar, tapi Allah Swt memberikan
balasan dengan balasan yang besar.
Sifat seorang mukmin
yang menunjukkan rasa syukur atas segala kenikmatan itu menunjukkan bahwa ia
tidak akan lupa diri bila kenikmatan diperolehnya dalam kehidupan ini.
Cara
bersyukur yang ditunjukkan oleh seorang
mukmin adalah. Pertama, bersyukur dengan hati, yakni mengakui bahwa kenikmatan
yang diperolehnya berasal dari Allah Swt, apa yang dilakukannya hanyalah sebab
untuk mendapatkan kenikmatan yang banyak.
4
Kedua, bersyukur
dengan lisan, yakni mengucapkan hamdalah atas
segala kenikmatan yang telah diperoleh, karenanya hamdalah itu diucapkan
seorang mukmin yang mengagumkan saat sesudah makan, bangun tidur hingga buang
air besar, karena semua itu merupakan kenikmatan.
Ketiga, bersyukur dengan amal, yakni apapun yang dilakukannya
merupakan wujud dari rasa syukurnya sehingga amal itu dilakukan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan Allah Swt.
Dengan menunjukkan rasa syukur
itulah, kenikmatan yang diperoleh seorang mukmin akan memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya sehingga kenikmatan itu tidak hanya dirasakan oleh diri dan
keluarganya, tapi juga oleh orang lain sehingga kenikmatan itu bertambah
banyak, baik dari segi jumlahnya atau paling tidak rasanya, Allah Swt
berfirman:
وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن
شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٞ ٧
Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu kufur, maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih (QS 14:7).
Ketiga yang merupakan ciri mukmin yang mengagumkan adalah
Bersabar Atas Kesusahan.
Sabar atas segala musibah atau kesusahan yang
menimpa merupakan ciri yang melekat pada pribadi orang yang beriman, karenanya
seorang mukmin itu menjadi manusia yang mengagumkan.
Kesabaran seorang mukmin dalam
menghadapi kesusahan membuatnya menjadi tidak mudah berputus asa, sesulit
apapun keadaan yang menimpa dirinya, dia tetap optimis akan ada hari esok yang
lebih baik, baginya yang penting adalah berusaha dan bertawakal kepada Allah
Swt.
Orang yang berputus asa bukan hanya
menjadi apatis, tidak memiliki semangat hidup hingga bunuh diri, tapi juga
orang yang menghalalkan segala cara dalam meraih sesuatu, karena ia merasa
menggunakan cara yang wajar untuk mendapatkan sesuatu hanya akan memperpanjang
kesusahan.
5
Berbagai
kasus dalam kehidupan masyarakat dan bangsa kita menunjukkan bahwa kesabaran
telah hilang dari kepribadian kita. Karena itu, dalam kehidupan ini kesabaran
merupakan sesuatu yang sangat penting bagi keberhasilan dan kebaikan hidup yang
kita jalani. Kesabaran akan membawa kegembiraan dalam kehidupan di dunia maupun
di akhirat, Allah Swt berfirman:
وَلَنَبۡلُوَنَّكُم
بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ
وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ ١٥٥
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar (QS 2:155).
SIMPULAN
Dari uraian di atas, bisa kita ambil sebuah pelajaran bahwa
bagi seorang mukmin, kesenangan dan kesengsaraan hidup merupakan ujian dari
Allah Swt, senang tidak akan membuatnya menjadi lupa diri dan susah tidak akan
membuatnya menjadi putus asa, ini merupakan bekal yang amat penting untuk
kembali kepada Allah Swt sebagaimana firman-Nya:
كُلُّ
نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَنَبۡلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلۡخَيۡرِ فِتۡنَةٗۖ
وَإِلَيۡنَا تُرۡجَعُونَ ٣٥
Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (QS 21:35).
PENUTUP
Akhirnya marilah kita tutup shalat dan khutbah Id kita hari
ini dengan sama-sama berdoa:
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا
وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.
Ya Tuhan kami, kami telah
menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami
pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ
قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنـَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.
6
Ya
Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang telah
mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau jadikan di hati kami
kedengkian terhadap orang-orang yang beriman, ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
للَّهُمَّ
أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا
وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي
فِيْهَا مَعَاشُنَا
وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ
إِلَيْهَا مَعَادُنُا
وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا
فِي كُلّ خَيْرٍ
وَالْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ
شَرٍّ
Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia
merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia
menjadi tempat hidup kami. Perbaikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali
kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan
dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala
kejahatan.
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.
Ya Allah, ampunilah kami dan ampuni pula kedua orang tua kami dan
sayangilah mereka seperti kasih sayang mereka saat mendidik kami di waktu
kecil.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami
kebaikan di dunia dan akhirat, dan peliharalah kami dari api neraka.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amal
dan doa kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,
dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.
Semarapura,
24 Mei 2020 M/1 Syawal 1441 H
Khotib
8
Drs, Ahmad Yani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar